Kamis, 28 Agustus 2014

ELECTRO SURGERY UNIT (ESU)


I.                   GAMBAR  ALAT


II.             DATA SPESIFIKASI
       Nama alat                          : Electrosurgical generator HV 300 A
       Frekuensi kosumsi            : 500KHz
       Buatan                               : Beijing
       Tegangan                           : 220 VAC , 50/60 HZ
       Layar                                 : Touchscreen
III.           DASAR TEORI
Proses pembedahan sebelum adanya perkembangan teknologi dilakukan dengan cara biasa, yaitu dengan pisau bedah. Pembedahan konvensional ini terkadang menyebabkan pasien banyak mengeluarkan darah.Dengan menggunakan ESU, pendarahan yang terjadi pada saat tindakan pembedahan dapat diminimalisir, karena pembuluh darah yang tebuka disekitar luka dapat langsung menutup. 
Pengoperasian ESU dibagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu bipolar dan monopolar. Mode bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses koagulasi (pembekuan). Sebuah elektroda berbentuk pinset digunakan untuk menjepit jaringan yang tidak diinginkan, kemudian arus listrik frekuensi tinggi mengalir dari ujung elektroda melewati jaringan tadi kemudian menuju ujung elektroda yang lain. Pada mode monopolar digunakan dua elektroda terpisah, yaitu elektroda aktif dan elektroda pasif/ netral dengan permukaan yang lebih luas yang ditempatkan dekat dengan lokasi yang akan dibedah. Arus listrik akan terpusat pada elektroda aktif dan elektroda netral didesain untuk mendistribusikan arus listrik dengan tujuan mencegah kerusakan jaringan. Mode monopolar lazimnya digunakan pada bedah mayor dengan metode pemotongan/ cutting.Oleh karena itu, mode bipolar lebih banyak digunakan untuk melakukan pembedahan minor.
IV.          FUNGSI ALAT
ESU berfungsi sebagai alat bedah dengan memanfaatkan arus listriK frekwensi tinggi.Dimana arus listrik frekuensi tinggi digunakan untuk memotong, menggumpal, mengeringkanatau jaringan berkilat.Saat pembedahan dilakukan, sering terjadi kehilangan darah saat jaringan dan pembuluh darah dipotong dan mengakibatkan pendarahan.Untuk menghindariatau mengurangi kehilangan darah.
Pada penggunaan Elektrosugery  Unit, digunakan arus listrik yang besar dengan frekwensi tinggi yang berguna untuk memaksimalkan efek panas (termal) dan meredam terjadinya efek faradik dan efek ektrolitik, oleh karena itu dipergunakan frekwensi diatas 300 KHz.Penggunaan  arus listrik didalam pembedahan untuk mengurangi pendarahan.Namun kerugiannya akan mengakibatkan terjadinya luka bakar, dan memungkinkan sel-sel jaringan disekitarnya mati.Arus frekwensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian akan terjadi pada saat tombol elektroda aktif atau foot switch ditekan, sehingga arus listrik frekwensi tinggi mengalir dari elektroda aktif kejaringan tubuh dan tersalur menuju elektroda netral.
Arus listrik digunakan untuk memotong danmengentalkan jaringan. Ketika arus listrik dilewatkan melalui jaringan, akan terjadi pemanasan mengakibatkan evaporasi yang pada akhirnya akan menghancurkan sel-sel.Dengan demikian, proses pemotongan, pembekuan dan dehidrasi sel-sel darah dan jaringandapat dilakukan dengan kehilangan darah yang minimal.
V.           JENIS ELEKTRODA ESU







VI.             BLOK DIAGRAM


Cara kerja  :
Power supply mendapat inputan dari jala – jala PLN, kemudian power supply akan memberikan tegangan kesemua rangkaian, pada rangkaian osilator sebagai pembangkit frekwensi dan akan diatur penggunaannya oleh rangkaian kontrol yang kemudian akan masuk ke rangkaian modulator untuk dimodulasikan dan akan dikuatkan oleh pre amp dan kemudian dikuatkan lagi oleh rangkaian power amp yang akan menghasilkan frekwensi tinggi dan akan dikeluarkan melalui patient plate (elektroda pasif). Sedangkan untuk arus dari supply yang masuk ke HF generator akan diisolasikan, sehingga mengahasilkan frekwensi tinggi dengan pulsa yang berbeda untuk cutting, berbentuk sinus yang terendam. Setelah itu rangkaian akan mengendalikan dalam penggunaannya, bentuk dapat dipilih sesuai kebutuhan baik untuk cutting maupun untuk coagulasi. Output dari HF generator akan dikeluarkan melalui elektroda aktif.

VII.          CARA  PENGOPERASIAN ALAT
1.    Hubungkan kabel power dengan jala-jala PLN
2.    Hidupkan alat dengan menekan tombol power
3.    Setelah lampu indikatorESU menyala, berarti ESU siap dioperasikan.
4.    Setting ESU yang akan digunakan
5.    Pasang electrode pasif/ground dan aktifnya
6.    Lakukan operasi dengan menekan hand swich/ foot swich
7.    Setelah penggunaan selesai, sterilkan cutternya dan semua badan alat.
8.    Rapikan alat ke tempatnya semula.

VIII.       PERAWATAN ALAT
a.       Bersihkan alat dengan kain basah
b.      Cek elektroda aktif maupun pasif
c.       Kalibrasi alat 1minimal 1 tahun sekali oleh badan kalibrasi
d.      Setting and adjustement .

IX.             TROUBLE SHOOTING DAN PERBAIKAN
1.    Alat tidak menyala
- cek kabel power pastikan sudah terhubung  dengan jala-jala PLN
- cek fuse , jika putus ganti yang baru.
2.    Elektroda tidak mengeluarkan HF
- cek elektrodanya, jika rusak ganti yang baru
- cek modul pembangkit HF, jika rusak ganti modul tersebut.
3.    Arus bocor pada elektroda
- cek elektroda pada alat jika sudah tidak layak pakai segera diganti
- pastikkan elektroda pasif/ground terpasang

X.                KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa alat ESU adalah alat penting dalam proses pembedahan masa kini, karena mempunyai kemampuan lebih cepat membekukan darah sehingga pasien di harapkan tidak kehilangan banyak darah, dan membuat kondisinya tetap stabil. Namun demikian masih ada kekurangan dari ESU yaitu menyebababkan sedikit luka bakar pada kulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEKNOLOGI PENGHITUNGAN SEL DARAH PADA ALAT HEMATOLOGI ANALYZER

Terkadang seorang pasien baik yang sedang rawat inap atau rawat jalan diminta dokter untuk periksa darah di laboratorium. Tujuannya ban...