I.
GAMBAR
ALAT
II. DATA SPESIFIKASI
Nama alat :
Electrosurgical generator HV 300 A
Frekuensi kosumsi : 500KHz
Buatan : Beijing
Tegangan : 220
VAC , 50/60 HZ
Layar : Touchscreen
III. DASAR TEORI
Proses pembedahan sebelum adanya perkembangan teknologi dilakukan
dengan cara biasa, yaitu dengan pisau bedah. Pembedahan konvensional ini
terkadang menyebabkan pasien banyak mengeluarkan darah.Dengan menggunakan ESU,
pendarahan yang terjadi pada saat tindakan pembedahan dapat diminimalisir,
karena pembuluh darah yang tebuka disekitar luka dapat langsung menutup.
Pengoperasian ESU dibagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu bipolar
dan monopolar. Mode bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses
koagulasi (pembekuan). Sebuah elektroda berbentuk pinset digunakan untuk
menjepit jaringan yang tidak diinginkan, kemudian arus listrik frekuensi tinggi
mengalir dari ujung elektroda melewati jaringan tadi kemudian menuju ujung
elektroda yang lain. Pada mode monopolar digunakan dua elektroda terpisah,
yaitu elektroda aktif dan elektroda pasif/ netral dengan permukaan yang lebih
luas yang ditempatkan dekat dengan lokasi yang akan dibedah. Arus listrik akan
terpusat pada elektroda aktif dan elektroda netral didesain untuk mendistribusikan
arus listrik dengan tujuan mencegah kerusakan jaringan. Mode monopolar lazimnya
digunakan pada bedah mayor dengan metode pemotongan/ cutting.Oleh karena
itu, mode bipolar lebih banyak digunakan untuk melakukan pembedahan minor.
IV. FUNGSI
ALAT
ESU berfungsi
sebagai alat bedah dengan memanfaatkan arus listriK frekwensi tinggi.Dimana arus listrik frekuensi tinggi
digunakan untuk memotong, menggumpal, mengeringkanatau jaringan berkilat.Saat
pembedahan dilakukan, sering terjadi kehilangan darah saat jaringan dan
pembuluh darah dipotong dan mengakibatkan pendarahan.Untuk menghindariatau
mengurangi kehilangan darah.
Pada penggunaan
Elektrosugery Unit, digunakan arus
listrik yang besar dengan frekwensi tinggi yang berguna untuk memaksimalkan
efek panas (termal) dan meredam terjadinya efek faradik dan efek ektrolitik,
oleh karena itu dipergunakan frekwensi diatas 300 KHz.Penggunaan arus listrik didalam
pembedahan untuk mengurangi pendarahan.Namun kerugiannya akan mengakibatkan
terjadinya luka bakar, dan memungkinkan sel-sel jaringan disekitarnya mati.Arus frekwensi
tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian akan terjadi pada saat tombol elektroda
aktif atau foot switch ditekan, sehingga arus listrik frekwensi tinggi mengalir
dari elektroda aktif kejaringan tubuh dan tersalur menuju elektroda netral.
Arus listrik digunakan untuk memotong danmengentalkan jaringan.
Ketika arus listrik dilewatkan melalui jaringan, akan terjadi pemanasan
mengakibatkan evaporasi yang pada akhirnya akan menghancurkan sel-sel.Dengan demikian,
proses pemotongan, pembekuan dan dehidrasi sel-sel darah dan jaringandapat
dilakukan dengan kehilangan darah yang minimal.
V. JENIS ELEKTRODA ESU
VI.
BLOK
DIAGRAM
Cara
kerja :
Power supply mendapat inputan dari jala – jala PLN, kemudian power
supply akan memberikan tegangan kesemua rangkaian, pada rangkaian osilator sebagai
pembangkit frekwensi dan akan diatur penggunaannya oleh rangkaian kontrol yang
kemudian akan masuk ke rangkaian modulator untuk dimodulasikan dan akan
dikuatkan oleh pre amp dan kemudian dikuatkan lagi oleh rangkaian power amp
yang akan menghasilkan frekwensi tinggi dan akan dikeluarkan melalui patient
plate (elektroda pasif). Sedangkan untuk arus dari supply yang masuk ke HF
generator akan diisolasikan, sehingga mengahasilkan frekwensi tinggi dengan
pulsa yang berbeda untuk cutting, berbentuk sinus yang terendam. Setelah itu
rangkaian akan mengendalikan dalam penggunaannya, bentuk dapat dipilih sesuai
kebutuhan baik untuk cutting maupun untuk coagulasi. Output dari HF generator
akan dikeluarkan melalui elektroda aktif.
VII.
CARA
PENGOPERASIAN ALAT
1. Hubungkan
kabel power dengan jala-jala PLN
2. Hidupkan
alat dengan menekan tombol power
3. Setelah
lampu indikatorESU menyala,
berarti ESU siap dioperasikan.
4. Setting
ESU yang akan digunakan
5. Pasang electrode
pasif/ground dan aktifnya
6. Lakukan operasi dengan menekan hand swich/ foot swich
7. Setelah
penggunaan selesai, sterilkan cutternya dan semua badan alat.
8. Rapikan alat
ke tempatnya semula.
VIII. PERAWATAN
ALAT
a. Bersihkan
alat dengan kain basah
b. Cek
elektroda aktif maupun pasif
c. Kalibrasi
alat 1minimal 1 tahun sekali oleh badan kalibrasi
d. Setting
and adjustement .
IX.
TROUBLE SHOOTING DAN PERBAIKAN
1.
Alat tidak menyala
- cek kabel power pastikan sudah terhubung dengan jala-jala PLN
- cek fuse , jika putus ganti yang baru.
2. Elektroda
tidak mengeluarkan HF
- cek elektrodanya, jika rusak ganti yang baru
- cek modul pembangkit HF,
jika rusak ganti modul tersebut.
3. Arus
bocor pada elektroda
- cek elektroda pada alat jika sudah tidak
layak pakai segera diganti
- pastikkan elektroda pasif/ground terpasang
X.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa alat ESU adalah alat penting dalam proses pembedahan
masa kini, karena mempunyai kemampuan lebih cepat membekukan darah sehingga
pasien di harapkan tidak kehilangan banyak darah, dan membuat kondisinya tetap
stabil. Namun demikian masih ada kekurangan dari ESU yaitu menyebababkan
sedikit luka bakar pada kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar