Senin, 25 Agustus 2014

URINE ANALYZER


A.           Teori Dasar
1.    Pengertian Urine
Urine adalah salah satu hasil dari sistem ekskresi pada manusia. Urine dihasilkan oleh ginjal melalui penyaringan darah. Urine harus dikeluarkan dari tubuh. Jika tidak, maka urine itu akan meracuni tubuh.Urine adalah zat-zat buangan atau zat dengan konsentrasi yang berlebih. Zat yang terkandung dalam urinesebagaiberikut :
·         Air. Kandungan air dalam darah dikeluarkan dari tubuh jika konsentrasinya terlalu tinggi.
·         Empedu. Berasal dari hasil peroniombakan sel darah merah di hati dan memberi warna kekuningan pada urine.
·         Garam. Garam dikeluarkan untuk menjaga konsentrasi garam di darah supaya tidak berlebih.
·         Urea (9,3 g/L)Merupakan hasil dari perombakan protein.
·         Asam urat. Merupakan hasil dari perombakan protein.
·         Amonia. Merupakan hasil dari perombakan protein. Ama memberi bau pada urine.
·         Obat-obatan. Obat-obatan dibuang supaya tidak menjadi racun dalam tubuh. Itulah sebab mengapa sehabis minum obat urine kita menjadi berbau seperti obat.
·         Asam klorida (1,87 g/L)
·         Sodium (1,17 g/L)
·         Gula. Gula ditemukan pada urine penderita diabetes dan tidak akan ditemukan pada urine orang yang sehat.

2.  Pengertian Urine Analyzer
Urine analyzer adalah alat semi-otomatis untuk pengecekan yang dilakukan diluar tubuh untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dengan hasil yang lebih tepat.Urine Analyzer adalah alat fotometer reflektansi (reflectance photometer). Urine Analyzer membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke memori dan menampilkan hasil melalui printer built-in dan / atau serial interface pada alat tersebut.

Gambar 5.1. Urine Analyzer

Fungsi urine analyzer :
Urine Analyzer digunakan untuk membaca dan mengevaluasi hasil dari Urine Strip test. Strip tes urine ini digunakan untuk strip multiparameter penentuan berat jenis, pH, leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin dan darah dalam urin.

Gambar 5.2. Warna strip tes
Urine Analyzer menstandarisasi hasil ‘Urine Test Strip’ dengan menghilangkan faktor-faktor yang diketahui dapat mempengaruhi evaluasi/pengecekan secara  visual pada strip tes urine. Pemakaian strip test haruslah hati-hati, setiap habis mengambil 1 batang strip test reagen harus ditutup segera secara rapat agar terlindung dari kelembapan, sinar

B.            Prinsip Kerja


Gambar 5.3. Blok Diagram Urine Analyzer

Cara Kerja Blok Diagram :
·         Strip uji ditempatkan pada baki geser, lalu motor penggerak bergerak kedalam alat pembaca. Analisa pad membaca referensi, diikuti oleh masing-masing dari bagian uji pada strip. Alat pembaca berisi LED yang memancarkan cahaya pada berbagai macam panjang gelombang. Pembacaan dilakukan secara ‘electro-optically’ yang dilakukan sebagai berikut

·         LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang ditetapkan kepermukaan test pad pada sudut optimal. Lampu yang mengenai ‘test zone’ (zonauji) terpantul secara proporsional dengan warna yang dihasilkan pada test pad dan ditangkap oleh detektor. Sebuah phototransistor diposisikan tepat di atas zona uji. Phototransistor mengirimkan sebuah sinyal listrik analog ke A / D converter, yang berubah ke bentuk digital. Mikroprosesor kemudian mengkonversi pembacaan digital menjadi nilai reflektansi relative dengan mengacu pada standar kalibrasi. Akhirnya, system membandingkan nilai reflektansi dengan batas jangkauan yang ditetapkan (reflektansi nilai-nilai yang diprogram kedalam analisa untuk setiap parameter) dan output hasil semi-kuantitatif. Setiap pad tes membaca photometrically sekitar 55-65 detik. Dalam sampel urin yang sangatbasa, Urine Analyzer secara otomatis mengoreksi hasil tes berat jenis.

C.           Parameter Urine Analyzer

Gambar 5.4. Parameter Urine Analyzer

     Berat Jenis: Dengan adanya kation, proton yang dilepaskan oleh zat pengompleks dalam pad tes. Indikator bromthymol biru perubahan dari biru melalui biru-hijau ke kuning. Uji pH: pad pengujian berisi indicator metal merah dan bromthymol biru. Indikator-indikator ini memberikan perbedaan warna yang jelas pada rentang pH dari 5 sampai 9.1, Dua  warna berkisar dari oranye ke kuning dan hijau ke biru. Uji Leukosit : leukosit granulocytic mengandung esterases yang mengkatalisis hidrolisis dari suatu indoxylcarbonic asam ester menjadi indoxyl. Indoxyl yang terbentuk bereaksi dengan garam diazonium untuk menghasilkan warna ungu. Uji Nitrit : Nitrit, jika ada, akan bereaksi dengan amina aromatik untuk memberikan garam diazonium, lalu terangkai dengan senyawa lebih lanjut, menghasilkan pewarna merah-ungu azo.
     Uji Protein: Tes ini didasarkan pada perubahan warna indikator 3 ', 3 ",5', 5"-tetrachlorophenol-3, 4, 5, 6-tetrabromosulfophthalein dengan adanya protein. Reaksi positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning ke hijau muda atau hijau.
     Uji Glukosa: deteksi glukosa didasarkan pada metode enzymatic glucose oxidase/peroxidase (GOD/POD) atau oksidasi/peroksidasi glukosa enzimatik .Reaksi oksidasi glukosa memanfaatkan enzim untuk mengkatalisis pembentukan asam gluconic dan peroksida hydrogen dari oksidasi glukosa. Selanjutnya, enzimkedua, peroksidasi, mengkatalisis reaksi hydrogen peroksida dengan chromogen tetramethylbenzidine untuk membentuk kompleks pewarna hijau. Reaksi positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning ke hijau.
     Uji  Keton: Berdasarkan prinsip Legal’s Test, natrium nitroprusside dan glisin bereaksi dengan asetoasetat dan aseton dalam media alkali untuk membentuk kompleks pewarna ungu. Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari krem ke ungu.
     Uji Urobilinogen: Urobilinogen digabungkan dengan 4-methoxybenzene-diazonium-tetrafluoroborate dalam asam media untuk membentuk zat warna azomerah.
     Uji Bilirubin: Deteksi bilirubin berdasarkan pada reaksi penggabungan dari garam diazonium dengan bilirubin dalam suatu asam menengah. Reaksi menghasilkan warna merah muda menjadi merah-ungu sebanding dengan konsentrasi total bilirubin (Beberapa pengguna dapat menggambarkan ini sebagai krem pada warna persik).
     Uji Darah: Hemoglobin dan mioglobin, jikaada, mengkatalisis oksidasi indikator dengan peroksida organik terkandung dalam tes pad. Eritrosit hemolisis utuh pada tes pad dan hemoglobin membebaskan hemoglobin yang menghasilkan suatu titik hijau. Karena test pad menyerap beberapa microliter urin, eritrosit akan lebih terlihat. Pada set yang terpisah dari blok warna yang mewakili eritrosit dan hemoglobin. Titik hijau tersebar atau dipadatkan pada pad tes kuning adalah indikasi dari eritrosit utuh, atau mioglobin.

D.           Kesimpulan
1.        Urine adalah salah satu hasil dari sistem ekskresi pada manusia. Urine dihasilkan oleh ginjal melalui penyaringan darah. Urine harus dikeluarkan dari tubuh. Jika tidak, maka urine itu akan meracuni tubuh.Urine adalah zat-zat buangan atau zat dengan konsentrasi yang berlebih.

2.        Urine Analyzer digunakan untuk membaca dan mengevaluasi hasil dari Urine Strip test. Strip tes urine ini digunakan untuk strip multi parameter penentuan berat jenis, pH, leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin dan darah dalam urin

Mohamad Sofie, ST, MT. 
Dosen Akademi Teknik Elektromedik Semarang
Organisasi:
DPD Ikatemi Jawa Tengah
Gakeslab Jawa Tengah

Alfakes Pusat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEKNOLOGI PENGHITUNGAN SEL DARAH PADA ALAT HEMATOLOGI ANALYZER

Terkadang seorang pasien baik yang sedang rawat inap atau rawat jalan diminta dokter untuk periksa darah di laboratorium. Tujuannya ban...