I.
GAMBAR ALAT
II.
DATA SPESIFIKASI
Merk : ACMA
Input tegangan : 230 VAC / 50/60 Hz
Klasifikasi :
kelas II, Type CF
Batteray : 8 * AA NIMH, 9.6 VDC 2000 mAh
Kondisi penyimpanan : -20 ~ +55ÂșC, ≤93% RH ( no condensation)
Tekanan : 700 ~ 1060 hPa
Konsumsi daya : ≤ 15 VA
III.
PENGERTIAN ALAT
adalah perangkat medis
yang digunakan untuk memberikan cairan ke dalam tubuh pasien dalam jumlah besar
atau kecil, dan dapat digunakan untuk memberikan nutrisi atau obat - seperti
insulin atau hormon lainnya, antibiotik, obat kemoterapi, dan penghilang rasa
sakit. dengan cara yang terkendali.
IV.
BAGIAN BAGIAN ALAT.
a. Tampak Depan
Keterangan :
1.
LCD DISPLAY
2.
CHARGE LED
3.
AC LED
4.
ALARM LED
5.
WORKING LED
6.
ON / OFF
7.
START / STOP
8.
SILENCE
9.
MENU
10. MODE
11. PURGE
12. UP KEY
|
13. DOWN KEY
14. ENTER
15. SHUTTLE
16. SYIRINGE
INSTAL SLOT
17. SYIRINGE PLAT
18. WATERPROOF
CLOTH
19. PRESSURE
SENSOR
20. OPEN NUT
21. PLUNGER HOOK
22. PUSHER
23. V SHAPE SLOT
|
b. Tampak
belakang
Keterangan :
1.
CASCADE SCREW
2.
CASCADE BAR
3.
PUMP FEET
4.
BATTERAY COVER
5.
MODEL TAG
6.
PUMP HANDLE
|
7.
COMMUNICATED PORT
8.
AC POWER INLET
9.
CLAMP SCREW
10. CLAMP FOLDING
SWITCH
11. POLE CLAMP
12. HAND WHELL
|
V.
CARA PENGOPERASIAN
a) Hubungkan kabel power dengan jala-jala PLN
jika tidak menggunakkan batteray,
b) Hidupkan
alat dengaan menekan tombol power ON/OFF,
c) Ketika
alat dihidupkan system akan mengkalibrasi sendiri sebelum digunakkan, seteleh
itu system masuk ke work mode,
d) Setting
work mode, setelah starup tekan tombol menu dan enter, atur work mode seperti
Rate(ml/h) mode, Time mode, Weight mode,
e) Atur
parameter injeksi,
f) Atur
injection rate,
g) Atur
injection volume,
h) Tekan
tombol start,
i)
Pada saat injeksi berjalan akan
dihentikkan sementara dengan menekan tombol START / STOP,
j)
Ketika alarm berbunyi tekan tombol SILENCE,
k) Setelah
selesai digunakkan teken tombol ON/OFF selama lebih dari 2 detik untuk
mematikkan.
VI.
TROUBLESHOOTING
Permasalahan
|
Penyebab
|
Perbaikkan
|
Alat tidak bisa dihidupkan
|
Kabel power belum dihubungkan
|
Cek kabel power apakah sudah
terhubung.
|
Batteray
rusak
|
Hentikkan
pengoperasian dan ganti batteray yang baru.
|
|
Batteray
low
|
Cas
batteray sampai penuh selama lebih dari 8 jam dengan menghubungkan alat
dengan jala-jala dan hidupkan alat.
|
|
Occlusion
Alarm
|
Selang menekuk
|
Luruskan kembali selang
|
Syringe tidak sesuai
|
ganti syiringe
|
|
Sensor tekanan rusak
|
Hubungi vendor
|
|
Syiring tidak terinstal dengan benar
|
Install ulang syiring
|
|
Alarm syiringe
mati
|
Syiringe belum
terinstal
|
Install syiringe
|
Syiring tidak terinstal dengan benar
|
Install ulang syiring
|
|
Alarm nut tidak
normal
|
Posisi nut tidak
benar
|
Atur posisi nut
diatas
|
Alarm kecepatan
tidak normal
|
Batteray rusak
|
Gunakkan tegangan
AC dan ganti batteray
|
Alarm batteray
low
|
Tegangan batteray
dibawah
9.3 V
|
Hubungkan dengan
AC power dan cas batteray
|
Alarm
selesai
|
Seluruh
isi telah diinjeksikkan
|
Tekan
tombol start/stop, kembalikkan alarm
|
Alarm alat tidak
digunakkan
|
Jangan
operasikkan alat selama 2 menit
|
Tekan tombol
untuk mengembalikkan alarm
|
VII.
PERAWATAN
DAN PERBAIKAN
Perawatan berkala sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan
sekali, jika terdapat kerusakkan pada
alat hentikkan penggunaan alat dan hubungi teknisi alat untuk
memperbaiki.
· Pastikkan
tidak ada kerusakkan pada alat dan komponen,
· Hubungi
teknisi untuk melakukkan pengecekkan alat secara berkala
· Cek
batteray setiap 6 bulan sekali
· Charge
batteray sampai penuh selama lebih dari 8 jam dengan menghubungkan alat dengan
power AC,
· Jika
alat tidak dapat terhubung dengan power AC, cek fuse pada alat.
VIII. KESIMPULAN
Dari
praktek yang telah saya lakukan saya dapat tarik kesimpulan bahwa alat ini
sangat di perlukan, Karena digunakan untuk memberikan cairan ke dalam tubuh
pasien dalam jumlah besar atau kecil, dan dapat digunakan untuk memberikan
nutrisi atau obat - seperti insulin atau hormon lainnya, antibiotik, obat
kemoterapi, dan penghilang rasa sakit. dengan cara yang terkendali.
I.
BLOK DIAGRAM ALAT
II.
CARA KERJA INFUSION PUMP
·
Kontroller
adalah semua bagian elektronik yang mengatur semua setting dari flow rate,
volume.
·
Sensor
flow berfungsi untuk mendeteksi laju aliran yang diberikan ke pasien. Rangkaian
kontroller merupakan pusat dari seluruh kerja dari infusion pump.
·
Setting
infusion pump terdiri dari flow rate, volume diberikan ke kontroller melalui
rangkaian input key.
·
Sensor
akan mendeteksi tetesan dari botol infus dan mengirim sinyal kembali ke motor
drive. Kondisi tersebut akan berulang terus sehingga cairan infus akan menetes
sesuai dengan setting flow rate.
·
Apabila
sensor flow tidak mendeteksi adanya cairan maka kontroller akan mengirim sinyal
alarm occlusion yang berarti cairan infus telah habis atau slang tersumbat
sehingga tidak ada aliran.
III.
CARA PENGOPERASIAN
a)
Pasang cairan infus dan selang infus
b)
Pasangkan / hubungkan selang infus pada alat infusion
pump
c)
Hidupkan alat dengan menekan tombol power ke posisi ON
d)
Atur infus set pada
infuse pump (15 dr/cc, 19 dr/cc, 20 dr/cc, 60 dr/cc) sesuai infuse set yang
digunakan.
e)
Atur jumlah cairan
yang akan diberikan pada pasien tiap jam.
f)
Atur alarm
g)
Tekan start untuk
memulai pemberian cairan.
h)
Setelah selesai, matikan alat dengan menekan tombol
power ke posisi OFF
i)
Lepas selang infus dari alat
j)
Rapikkan kembali alat.
IV.
Troubleshooting
Permasalahan
|
Perbaikkan
|
Occlusion
alarm
|
-
Lepas selang infus dan bersihkan sumbatannya
|
Infus
tidak dapat menetes
|
-
Cek motor penggerak
actuator jika perlu diganti.
|
V.
KESIMPULAN
Dari
praktikum penggunaan alat yang telah di lakukan,dapat di simpulkan bahwa alat
infusion pump ini sangat di butuhkan fungsinya.Dengan menggunakan peralatan ini semua
kontrol dilakukan secara otomatis secara elektronik sehingga akan meringankan
tugas dari operator sehingga memperkecil terjadinya kesalahan.
Mohamad Sofie, ST, MT.
Dosen Akademi Teknik Elektromedik Semarang
Organisasi:
DPD Ikatemi Jawa Tengah
Gakeslab Jawa Tengah
Alfakes Pusat