PEMBANGKIT OZON PADA IPAL RUMAH SAKIT DENGAN TEKNOLOGI
AOP (ADVANCE OXIDATION PROSES)
Pada edisi bulan ini saya sengaja tidak
membahas tentang alat kesehatan tetapi tentang teknologi AOP pada IPAL yang
digunakan di Rumah Sakit. Berawal dari permintaan seorang teman meminta saya
untuk menduplikasi rangkaian pembangkit ozon produksi dari China. Kemudian
berhasil diduplikasi dan akhirnya diuji coba untuk mengetahui kinerjanya.
Teknologi ini sebenarnya sudah banyak diterapkan pada IPAL di Rumah Sakit atau
Puskesmas bahkan Apartemen. Karena menurut pendapat saya teknologi IPAL juga
menarik untuk diketahui dan juga berkaitan dengan kesehatan
Air limbah adalah salah satu bahan
buangan cair yang timbul dari berbagai aktivitas rumah sakit. Air limbah rumah
sakit memiliki potensi yang berbahaya bagi kesehatan karena kemungkinan
mengandung mikroorganisme patogen atau bahan kimia beracun berbahaya yang dapat
menyebabkan penyakit infeksi dan tersebar ke lingkungan (Said, 1999).
Mikroorganisme yang merugikan dalam air limbah rumah sakit dapat
menimbulkan risiko terjadinya penularan penyakit baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada karyawan, pengunjung dan masyarakat di sekitar
rumah sakit. Disamping itu kuman dalam air limbah rumah sakit yang dibuang ke
lingkungan akan terbawa oleh aliran permukaan sehingga berpotensi untuk
menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan yakni tanah dan badan air
penerima. Dengan demikian maka air limbah rumah sakit harus dikelola
dengan baik. Air limbah rumah sakit yang akan dibuang ke lingkungan
kualitasnya dikendalikan melalui pengolahan dalam instalasi pengolahan
air limbah rumah sakit (IPAL).
Pada teknologi AOP ini terdapat
rangkaian elektronik pembangkit ozon.
Pada IPAL, ozon dapat diproduksi sendiri dengan metode lucutan terhalang
dielektrik (dielectric barrier discharge) atau juga disebut lucutan
senyap karena lucutannya nyaris tidak bersuara. Lucutan ini dapat direalisir
dengan mengalirkan gas udara atau oksigen (O2) pada celah sempit
(celah lucutan) diantara dua elektroda yang paling sedikit disalah satu
permukaan elektrodanya dilapisi dielektrik (bahan isolator) yang biasanya
terbuat dari bahan gelas, sedang sumber tegangan yang digunakan adalah sumber
tegangan tinggi bolak-balik. (Agus Purwadi, 2002)
Gambar
1. Blok diagram pembangkit ozon
Gambar
2. Teganan pembangkit dan lucutan mikro
Gambar
3. Terjadinya ozon dari lucutan listrik
Gambar
4. Blok Diagram rangkaian pembangkit ozon dan sinyal input trafo tegangan
tinggi
Pada rangkaian elektroniknya terdapat
pembangkit frekuensi PWM yang mengendalikan driver transistor tegangan tinggi.
Dimana out put tegangan tinggi AC ini akan masuk ke trafo step up sehingga
tegangannya menjadi diatas 5 KV. Tegangan tinggi inilah yang digunakan untuk
merubah oksigen (O2) menjadi ozon (O3) seperti pada
gambar 3. Rangkaian ini juga dilengkapi sensor suhu sebagai pengaman jika
transistor driver overheat dengan max suhunya 60˚C. Jika suhunya melebihi maka
rangkaian pembangkit ozon akan secara otomatis akan mati sehingga produksi ozon
akan berhenti meskipun supply O2 tetap ada. Pengaturan lebar
frekuensi pembangkit ozon berfungsi untuk menentukan lamanya waktu lucutan
listrik, sehingga berpengaruh pada banyaknya ozon yang dihasilkan. Lebar pulsa
output dapat dilihat pada gambar 4. Dari hasil pengukuran didapat hasil
produksi ozon antara 15 g/jam-45 g/jam.
Pada IPAL yang menggunakan teknologi AOP
juga dilengkapi lampu UV yang berfungsi untuk membantu proses oksidasi. Teknologi AOP
dengan kombinasi ozon dan sinar ultraviolet memiliki beberapa
keunggulan diantaranya adalah:
1.
Areal instalasi pengolahan air limbah yang dibutuhkan tidak luas
2. Waktu pengolahan cepat
3. Penggunaan bahan kimia sedikit
4. Penguraian senyawa organik efektif
5. Keluaran (output) limbah yang berupa lumpur (sludge) sedikit
6. Air hasil pengolahan dapat dipergunakan kembali
2. Waktu pengolahan cepat
3. Penggunaan bahan kimia sedikit
4. Penguraian senyawa organik efektif
5. Keluaran (output) limbah yang berupa lumpur (sludge) sedikit
6. Air hasil pengolahan dapat dipergunakan kembali
Proses ini sekaligus menjadikan air
hasil dari proses pengolahan air limbah akan dapat dipergunakan kembali sebagai
air baku dalam proses manufaktur. Sedangkan untuk kandungan logam berat
tersebut akan dapat didaur ulang kembali dengan menggunakan proses selanjutnya. (Hutagalung)
Daftar Pustaka
Ipal Rumah Sakit Dengan Bak Khloronisasi. (2013, Agustus 11). Retrieved April 28, 2016, from
Syahriatato's Blog:
https://syahriartato.wordpress.com/2013/08/11/ipal-rumah-sakit-dengan-bak-khlorinasi/
Agus Purwadi, W. U. (2002).
KONSTRUKSI PEMBANGKIT OZON BENTUK SILINDER. Puslitbang Teknologi Maju -BATAN
Yogyakarta, 108.
Hutagalung, S. S. (n.d.).
METODE ADVANCED OXIDATION PROCESSES (AOP) UNTUK MENGOLAH LIMBAH RESIN CAIR. Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII Pusat Teknologi Limbah
Radioaktif-BATAN.
Yusuf, B. (2011). APLIKASI
PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI IMPULS UNTUK PEMBUATAN REAKTOR OZON. www.researchgate.net.
Mohamad Sofie, ST, MT.
Dosen Akademi Teknik Elektromedik Semarang
Organisasi:
DPD Ikatemi Jawa Tengah
Gakeslab Jawa Tengah
Alfakes Pusat